Langsung ke konten utama

PILGUB JABAR


PILGUB JABAR - 163 hari menjelang pesta demokrasi Jawa Barat empat pasang calon gubernur dan wakil gubernur sudah dipublikasikan. Jawa Barat daerah dengan populasi 47 juta manusia dimana 49% nya perempuan dan 55% kalangan muda umur <25tahun.


Sejauh ini trend dan popularitas sosial nampaknya dari ke 4 calon hanya ada 2 calon yang bener-bener bertarung di PilGub ini. Nah kalau keramaian udah pasti banyak tukang gorengan datangmeramaikan dengan top 3 issue yang di goreng 1) ...Perang orang soleh 2) izin rumah ibadah 3) yang gak kalah hitz nya Meikarta. 
 
Apa Cuma pak Ridwan K dan pak Deddy M yang berpeluang menang ? tentunya ennggak dan belum tentu, teringat kejadian pemilihan Gubernur Jakarta yang lalu ternyata jumlah putaran dan isu-isu di detik-detik terakhir menjelang pemilihan sangat mempengaruhi hasil akhir. Ibarat pemain bola ada yang jago gocek tapi gak bisa nge gol in ada yang diem tau2 dapet operan bola asyik dan ngegolin semuanya sangat dinamis dan cair.

Siapapun yang menang di pemilu Jabar nanti adalah yang tebaik dan yang Amanah inysaalah . Tulisan, posting & presentasi hanya bermaksud menampilkan data gak ada tujuan lain karena gak dibayar dan gak berpihak ( Febriandi Rahmatulloh – Doha 15 Jan 2018)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengumpulkan Informasi Yang BERSERAKAN dan Menyambung Titik-Titik Yang TERPUTUS

Tidak terasa pemilihan presiden republik Indonesia 2019 telah didepan mata, hajat demokrasi 5 tahunan yang selalu dinanti gegap gempita oleh masyarakat Indonesia ini akan  menjadi waktu dimana masyarkat harus memilih yang terbaik diantara banyak pilihan yang baik.   Dunia saat ini banyak berubah, hampir seluruh informasi yang kita perlukan untuk mengambil keputusan tersedia di Internet, terlebih dengan penetrasi social media dan para penggunanya yang sukarela membagi pandangan opini dan komentar secara terbuka, hal ini mempermudah kita untuk melakukan observasi juga pengecekan trend topik-topik hangat yang terus dibahas dengan intensitas yang semakin meningkat.   Pada bulan Maret tahun 2013 kami pernah melakukan pengecekan popularitas sosial calon presiden (selengkapnya bisa di cek disini ) dengan pendekatan sederhana melalui pengecekan nama brand dalam hal ini nama calon presiden juga wakilnya yang muncul dalam hasil pencarian di Google juga percakapan berulang ya...

Buang Ratusan Juta Per Tahun Ternyata Bisa Gratis

Di era revolusi industri ke 4 saat ini, hampir semua perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan perhatian, waktu dan budget yang besar untuk penerapan Business Analytics . Salah satu pengeluaran terbesar perusahaan untuk menjalankan operasional analytics adalah software license yang digunakan untuk menganlisis persoalan dan membuat model prediktif. Banyak pilihan yang dapat digunakan oleh perusahaan mulai dari membeli software analytics and modeling berlisensi dengan biaya mulai dari ratusan juta rupiah per aksess pengguna sampai dengan menggunakan open source atau freeware . Secara garis besar, faktor utama dari pemilihan software ini terbagi menjadi 3 yaitu : Power         : Kekuatan dan kemampuan tools itu sendiri dalam pengolahan dan analisis data Simplicity  : Kemudahan operasional dalam pemakaian alat Budget       : Biaya yang ada untuk membeli license tools Tentu saja jika suatu software semakin ba...

Kecerdasan Buatan Untuk Identifikasi Resiko Pembiayaan UKM

Makin ramainya pertumbuhan perusahaan FinTech di tanah air membawa angin segar terutama untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang masih perlu aksess permodalan. Banyak metode pembiayaan project di sektor UKM salah satunya Peer to Peer dimana perusahaan jasa perantara berbentuk portal web atau aplikasi yang dapat membantu pengusaha kecil menawarkan proposalnya untuk didanai banyak orang dengan fraksi pendanaan kelipatan kecil misal per 100 ribu rupiah untuk modal terkumpul sampai dengan ratusan juta. Pengumpulan dana secara random dari berbagai pihak ini sangat riskan karena setidaknya tiga hal berikut : UKM di Indonesia memiliki banyak masalah  salah satunya kedisplinan dalam pencatatan juga pemisahan manajemen keuangan yang masih tercampur dengan kebutuhan sehari-hari. Investor belum tentu memiliki karakteristik investor karena terbiasa menabung bukan investasi yang bisa saja habis nilai investasinya jika proyek UKM yang didanai gagal atau tidak sesuai rencana. Resiko dari pr...